"Rumah tetaplah rumah, sekali kau sebut rumah artinya sekeping hatimu akan tinggal disana". (Aditia Yudis) Membangun rumah tidak hanya sekedar menjadi tempat tinggal. Kita bisa lihat bagaimana rumah-rumah panggung di Sulawesi Selatan yang ternyata memiliki makna filosofis. Misalnya, Suku Bugis yang memandang rumah sebagai ruang pusat siklus kehidupan. Tempat kita lahir, tumbuh besar dan kembali menjad tanah. Rumah panggung Suku Bugis terdiri dari tiga bagian, yaitu Rakkeang (dunia atas), Ale Bola (dunia tengah) dan Awa Bola (dunia bawah) yang kontruksinya memilik makna tentang harmonisasi Tuhan, alam dan Manusia. Rumah sejarah yang bersejarah adalah rumah kedua saya setelah rumah di kampung. Rumah yang memasuki tahun ke-20 bermusyawarah sejak kampus yang berubah dari institut menjadi universitas. Menjadi salah satu penghuni rumah dari sekian banyak penghuni, bagi saya adalah kebanggaan tersendiri meskipun kontribusi yang saya berikan bisa dikatakan masih begi
Bumi, Ibu, Kehidupan..