Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Gelorakan perjuangan di kampus! Gapai hak kita!

" Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri”. (Pramoedya) Waktu itu saya baru semester 2, salah seorang dari civitas akademika kampus memberi saya pesan. “ Jangan ikuti seniormu yang suka demo, fokus kuliah saja”. Hal pertama yang terlintas dipikiran saya adalah tentang larangan untuk ikut berdemonstrasi? Kenapa? Dan apa sebabnya. Apakah perguruan tinggi berperan sebagai “rumah ilmu” ataukah perguruan tinggi merupakan sarana meningkatkan status sosial mahasiswa tersebut. Haruskah seseorang mahasiswa berkutat pada materi-materi kuliah saja ataukah mahasiswa juga melakukan persinggungan dengan realitas objektif (masyarakat)? Bagaimana seharusnya menjadi seorang mahasiswa? Pertanyaan-pertanyaan itu yang terkadang muncul dalam benak kita, yang terkadang kita sendiri tak tahu jawabannya. Dari sini kita bisa lihat bahwa sebetulnya tidaklah terlampau sulit untuk menyimpulkan atas fenomena ketimpangan yang terjadi

Desember dan Harapan

Butuh waktu tahunan untuk menghidupi.. Tapi ini semua kenyataan yang harus kita hadapi.. Harapan tidak boleh mati.. Walau masjid dipenuhi sampah dan orang mati.. #Iwan Fals# "Bro, sampai kapan ki'bertahan dalam kondisi yang seperti ini?". "Kak, Kenapa tidak ada yang berubah dari usaha yang dilakukan selama ini?" "Nda usah meko berorganisasi! Fokus meko selesai, tdk ada ji gunanya apa mubikin sekarang" "Alhamdulillah, bulan 12 di wisuda meka cika.. kapan nyusul?" ................................................................................................................................. Adakah kalimat yang bisa menjadi obat dari keluh kesah dengan keadaan? Atau bersembunyi untuk  sementara waktu, sembari menunggu wahyu dari Jibril? Genap sudah memasuki bulan penghujung tahun dari 11 bulan yang lalu. Katanya Desember bulan penghujan?  Wahai Hujan, apakah kau kebahagian atau kesedihan? Kalau aku bisa memilih, pastiny

Kota Perampas

Kota Perampas 5x5 M ukuran gubuk penghapus lelah dalam memikul beban hidup seahari-hari bagiku merupakan surga kecil dengan senyum ramah ketulusan sang pemilik gubuk disertai dengan tingkah lucu tiga bocah yang sedang asyiknya bermain bersama ikan peliharaanya. dipersilahkannya kami masuk ke gubuk kehidupannya sudah merupakan kesyukuran bagi aku dan kawan seperjuanganku. Ku menatap langit-langit gubuk sang pemilik yang hanya ditutupi seng bekas dan bocor dan ketika hujan mereka sekeluarga hanya bisa bersabar melihat air hujan jatuh dari langit-langit gubuknya dan terkadang banjirpun telah menjadi bagian dari hidup mereka. Didepan gubuk sang pemilik berserakan berbagai macam sampah yang baunya sangat menyengat, sang pemilik rumah tidak bisa membuang sampah  ke tempat asalnya dikarenakan  menurutnya hanya untuk membuang sampah harus mengeluarkan uang dari kantong tipisnya ditengah biaya hidup kota semakin mahal. Kami berdua pun bercengkrama dengan sang pemilik gubuk dan lagi-lagi

Dunia Tanpa Cermin

13.23 WITA, masih berfantasi dengan mimpi-mimpi Tertawa dengan bau nafas begitu menyengat kemana-mana… Beranda seakan muak dengan tingkah konyolnya… Makhluk tak berTuhan menemani setiap langkah kakinya… Apa pedulinya kau dengan diriku Terlontar dari mulut nuraninya.. Seakan memberontak kepada dunia yang bukan dunia lagi… Lantas apa yang kau hina tanpa bercermin pada kemunafikan.. Saya, kau atau mereka? Semua mencari celah kotor lalu menghempaskan ke tanah yang bertuan… Apakah semua tak memiliki cermin masa lalu? Atau kah dunia ini memang tak bercermin lagi? Mungkin saja karena nafsu telah menggorogoti kedamaian… Buang semua kebersamaan dan biarkan dunia tanpa cermin                                                                                                             12 November 2011                                                                                                 Tanpa Cermin aku tak ada meski ada

World Trade Organization (WTO) dan Skema Liberalisasi Pendidikan Tinggi di Indonesia

Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan (Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945) Bubarkan saja Negara.. kata Iwan Fals dalam salah satu lirik lagunya. Kalau Negara dalam hal ini pemerintah sudah tidak mampu membebaskan biaya pendidikan bagi warganya. Bukanlah sebuah kalimat provokatif dari Iwan Fals yang ingin membubarkan Negara menjadi hal yang subtansial untuk diperdebatkan, tetapi apakah betul pemerintah saat ini sudah membebaskan biaya pendidikan? Espektasi akan terbangunnya bangsa yang cerdas “seperti amanat UUD 1945” dengan tatanan masyarakat yang maju secara ekonomi, politik dan kebudayaan dan tercermin dalam penghidupan yang adil, sejahtera dan berdaulat, sampai saat ini belum bisa terwujud. Sebab kenyataannya, pendidikan di Indonesia saat ini masih sangat jauh dari harapan untuk dapat diabdikan bagi kepentingan Rakyat. Pendidikan saat ini, lebih diorientasikan pada kepentingan pasar semata dan, terbukti tidak pernah mampu menjawab persoalan rakyat Justru rakyat Indonesia dihambat

Militer Mesir & Imperialisme AS adalah Penjahat Perang.

Militer Mesir & Imperialisme AS adalah Penjahat Perang. Bersatulah Rakyat Mesir Menuju Demokrasi Sejati Tuk Menghempang Dominasi Inperialisme AS! Pendahuluan;Latar Belakang Konflik Mesir Krisis politik yang terjadi Mesir tentu menjadi rangkaian panjang pelanggaran hak asasi manusia atas nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air. Demokrasi adalah sebuah tuntutan zaman yang memberikan roh kebebasan atas warga negara yang mempunyai hak konstitusional untuk menentukan sistem politik, ekonomi, budaya, militer yang sesuai dengan kehendak rakyat. Sementara tugas dari pemerintahan yang berdaulat adalah menjalankan amanat konstitusi sebaik-baiknya dengan azas Hak-hak asasi, Kebebasan, Keadilan, Persamaan dan Keterbukaan.[1] Pengertian demokrasi secara etimologi berasal dari Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Demos-cratein atau demos-cr

Front Mahasiswa Nasional : Propaganda HUT RI ke-68

Brosur Propoganda: HUT RI Ke-68 Belajar dan Berjuang Untuk Mengabdi Pada Kemerdekaan Sejati Rakyat Indonesia Salam Demokrasi! Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar dan teristimewa di dunia yang letaknya sangat strategis. Berdasarkan laporan Indonesia melalui konferensi PBB pada Tahun 1987, ada sekitar 17.508 pulau dan 5 pulau besar yang membentang dari Sabang sampai Merakau. Sehingga posisi ini sangat mempengaruhi percaturan dunia baik itu di bidang ekonomi,politik serta sosial-budaya.  Indonesia kaya akan sumber daya alam yang melimpah ruah pula . Hasil lautnya, darat, tambang, hutan tak ternilai hargannya. Sementara jika dilihat dari sumber daya manusianya, Indonesia menempati urutan keempat terbanyak penduduknya di dunia , yang dihiasi akan keanekaragaman suku, agama, ras, yang membuat negara Indonesia menjadi sempurna. oleh  karena itu pula, kolonial asing tertarik untuk menguras/menghisap sumber kekayaan alam, manusia di negeri ini. Alhasil, Rakyat I