Kami kehilangan kawan karena sudah kepastian bahwa semua yang hidup pasti akan kembali ke asalnya.. tetapi kami tidak kehilangan semangat juang dari kawan kami yang telah pergi meninggalkan sejarah dan makna bahwa pentingnya hidup tanpa menggadaikan harga diri kepada orang lain.. "Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri " (Nyai Ontosoroh).. Terima kasih pejuang hidup, terkhusus kawan sekaligus orang tua kami M. Arsyad Dg Nyampa (Ketua Serikat Tani Polongbangkeng Takalar).. Selamat jalan.. Semoga Mendapat tempat yang layak disisiNya. Aamiin
" Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri”. (Pramoedya) Waktu itu saya baru semester 2, salah seorang dari civitas akademika kampus memberi saya pesan. “ Jangan ikuti seniormu yang suka demo, fokus kuliah saja”. Hal pertama yang terlintas dipikiran saya adalah tentang larangan untuk ikut berdemonstrasi? Kenapa? Dan apa sebabnya. Apakah perguruan tinggi berperan sebagai “rumah ilmu” ataukah perguruan tinggi merupakan sarana meningkatkan status sosial mahasiswa tersebut. Haruskah seseorang mahasiswa berkutat pada materi-materi kuliah saja ataukah mahasiswa juga melakukan persinggungan dengan realitas objektif (masyarakat)? Bagaimana seharusnya menjadi seorang mahasiswa? Pertanyaan-pertanyaan itu yang terkadang muncul dalam benak kita, yang terkadang kita sendiri tak tahu jawabannya. Dari sini kita bisa lihat bahwa sebetulnya tidaklah terlampau sulit untuk menyimpulkan atas fenomena ketimpangan yang terjadi...
Komentar
Posting Komentar