Yakinlah, selalu ada banyak cara untuk mencintai organisasi"
Oki Hajiansyah Wahab (Alumni FMN)
Hormatku dan rasa bangga kepada kawan alumni dengan tekad dan pengorbanan yang kuat telah mendeklarasikan organisasi massa mahasiswa nasional yang patriotik, militan dan demokratik 11 tahun lalu di Balai Rakyat, Utan Kayu, Matraman, Jakarta. Terima kasih yang sebesar-besarnya pula kepada pemimpin pembebasan (Klas buruh), kepada Sokoguru Pembebasan (Kaum tani), yang telah memberikan FMN sejuta pengalaman maju yang menjadikan kita teguh, kuat dan tetap bertalian erat dan percaya dengan aliansi dasar buruh dan tani untuk melawan 3 musuh rakyat. Hari ini Front Mahasiswa Nasional tetap tegak berdiri sebagai organisasi dengan masa depan yang gemilang, terus belajar dari pasang surutnya perjalanan dan tetap selalu menjadi bagian dari perjuangan massa dalam panji demokratis nasional..
Saya mengenal FMN di Makassar sewaktu masih semester dua, tepatnya pada agustus tahun 2010. Sebelum memutuskan untuk menjadi bagian dari organisasi ini, saya sering mendengar informasi tentang FMN sebelumnya. Pandangan awal saya tentang organisasi ini tidaklah jauh berbeda dengan organisasi pengkaderan mahasiswa yang lain (sebut saja HMI, PMII, GMNI, dsb). Bahkan sejujurnya saya mengikuti pendidikan FMN bukan untuk menjadi anggota organisasi, tujuan saya sekedar hanya ingin menambah wawasan pengetahuan saya terutama yang berkaitan dengan gerakan mahasiswa. Cara pandang saya sangat dipengaruhi dengan kondisi lingkungan lembaga internal di kampus dan berusaha untuk tidak terjebak dalam doktrinasi ideologi organisasi yang tidak relevan dengan pola gerakan yang terbangun pada saat itu..
Kenapa memilih FMN sebagai alat perjuangan mahasiswa?
Tidak mudah untuk memastikan pilihan garis politik perjuang di tengah kondisi dinamika dan perbedaan pandangan yang sering berujung pada perdebatan tentang konsep dan metode perjuangan terhadap penindasan dan penghisapan. FMN membuka dengan terang cara berpikir saya yang sangat subjektif dan terkesan heroik sebagaimana watak borjuasi kecil mahasiswa yang selalu berjuang tanpa mengukur kekuatan terlebih dahulu, atau sering kami mengistilahkan dengan sebutan "Sottaisme Gerakan Mahasiswa". Bahwa perjuangan yang kita lakukan haruslah berangkat dari analisis kongkret atas situasi kongkret. Menginvestigasi suatu masalah adalah untuk memecahkannya! Dan ketika telah menginvestigasi masalahnya secara menyeluruh, kamu akan mengerti bagaimana cara memecahkan masalahnya.
Tetapi ada yang lebih bermakna dan membuat saya tetap menjadi bagian dari FMN sampai saat ini..
Saya salah satu dari beberapa kawan yang menjadi bagian dari saksi sejarah jatuh bangunnya organisasi ini dalam memperluas dan memperkuat kedudukan politik organisasinya di Makassar. Pengalaman yang tidak bisa saya lupakan saat di FMN adalah menemukan kebahagian dengan cara yang sederhana. Merasakan penindasan yang dirasakan oleh massa dengan berada di tengah-tengah massa, hidup bersama dan berjuang bersama. Melihat dunia dengan cara yang berbeda dari sebelumnya dan berteriak bersama bahwa dunia tidak sedang baik-baik saja. Di sini saya dengan tegas mengatakan bahwa saya menemukan banyak kawan yang tulus dan ikhlas dalam membangun organisasi (Bahkan ada kawan yang sempat ingin menjual ginjalnya demi untuk mendapatkan sekretariat organisasi) hehe. Yah,FMN bukan selamanya tetapi adalah awal dari segalanya untuk menjadi bagian dari perjuangan merebut demokrasi yang sejati.
FMN dan hari depannya akan tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjuangan rakyat..
11 tahun adalah refleksi buat kita semua dan terus belajar, berorganisasi dan berjuang. Apa yang terjadi hari ini terhadap organisasi adalah hasil dari praktek kita di masa sebelumnya. Segala penyakit yang menghambat kemajuan organisasi harus diselesaikan secara bersama dengan menerima segala kritikan yang membangun dan kelak akan membuat kita bersama massa rakyat semakin maju, semakin mandiri dan lebih besar lagi dari yang sekarang ini. KITA AKAN SEMAKIN BESAR, KITA AKAN SEMAKIN KUAT!
"Saya bukan seorang pembebas. Pembebas tidak ada. Orang-orang membebaskan diri mereka sendiri" (Che Guevara).
Jayalah FMN..
Teruslah berjuangan bersama rakyat..
Ferdhy, Soppeng 18 Mei 2014
Komentar
Posting Komentar